Sejarah Kecerdikan Pyrrhus dari Epirus Part 2
Selamat siang, di kesempatan kali ini saya akan melanjutkan
part kedua dari postingan kemarin, yaitu akan menjelaskan tentang bagaimana
Pyrrhus berhasil membuat militer Romawi kewalahan. Tanpa basa-basi lagi, mari
kita mulai.
Pyrrhus membangun reputasinya sebagai komandan besar, bukan
melalui intrik rumit dari Perang Diadokhoi akan tetapi melalui kampanye militer
dan kemenangannya melawan kekuatan yang baru lahir di Barat Mediterania dan
semakin kuat yaitu Republik Romawi. Kedua negara akan masuk kedalam konflik karena rencana ambisius dan
ekspansionis mereka. Dari pihak Epirus ada raja muda yang tangguh yaitu Pyrrhus
yang baru saja mengukuhkan kekuatannya di daratan Balkan dan Yunani, dan satu
lagi adalah negara berbentuk republik bernama Romawi yang baru saja mengukuhkan
kekuatannya di Italia tengah.
Pyrrhus berambisi membangun sebuah kerajaan yang mencakup
Magna Graecia dan bekas koloni Yunani kuno yang telah menyebar ke seluruh
Sisilia dan Italia selatan. Ini bertentangan dengan ambisi Romawi yang ingin
melindungi Semenanjung Italia dari pengaruh asing.
Sementara itu, istri Pyrrhus, Antigone, telah meninggal, dan
Pyrrhus menikah lagi dengan tiga wanita lain.
Pengantin pertamanya adalah seorang wanita Yunani bernama Lanassa, dan
mas kawinnya terdiri dari pulau Leucas dan Corcyra (Corfu modern). Dia adalah putri Agathocles, raja Syracuse di
Sisilia.
Pyrrhus juga menikah dengan seorang putri raja bernama
Audoleon dari Paeones (utara Makedonia), dan Bircenna, putri pemimpin kaum
Illyria, Bardyllis. Melalui ikatan
pernikahan ini, Epirus kini berdamai dengan semua tetangganya - termasuk
Makedonia yang kuat, di mana raja baru Demetrius seorang mantan musuh sekaligus
teman lama-nya menikah dengan saudara perempuan Pyrrhus.
Sedangkan itu, kota koloni Sparta yaitu Tarentum, di Italia selatan,
berselisih dengan Roma karena melanggar perjanjian yang menetapkan bahwa Roma
tidak akan mengirim kapal perang ke Teluk Tarentine. Pada 282 SM, Romawi memasang garnisun di
kota-kota Yunani Thurii (di ujung barat Teluk Tarentine), Locri, dan Rhegium,
dan mengirim kapal perang ke Thurii.
Meskipun ini dirancang sebagai tindakan terhadap orang-orang Italia
Lucania, Tarenta menjadi gugup dan menyerang orang-orang Romawi di Thurii,
mengusir garnisun Romawi dari kota dan menenggelamkan beberapa kapal perang
Romawi. Tarentum sekarang dihadapkan
dengan serangan Romawi dan tentunya kekalahan, kecuali mereka bisa meminta
bantuan kekuatan yang lebih besar.
Kota Kota Hellenik di Italia |
Romawi sudah terlalu berkuasa di semenanjung Italia dan ditambah dengan kekuatan yang besar, mereka siap menaklukkan seluruh kota Yunani di Magna Graecia. Keluarga Tarentin lalu meminta bantuan raja Epirus yaitu Pyrrhus untuk memimpin perang mereka melawan invasi Romawi.
Kota itu berada di bawah serangan Romawi dan karena itu Pyrrhus menyeberangi Laut Adriatik dengan pasukannya yang terdiri dari 25.000 infantri pada 280 SM. Membawa 20 gajah perang dan 3.000 pasukan kavaleri. Pyrrhus yang unggul dalam dari segi inovasi dan mematikannya infantry Phalanx dengan mudah memenangkan kemenangan melawan Consul Romawi di Heraclea pada 280 SM dan Ausculum pada 279 SM.
.
Sementara itu di Mesir, Ptolemy Keraunos yang sebenarnya adalah pangeran tertua di Mesir dibatalkan menjadi penerus kerajaan karena ayahnya, Ptolemy I Soter lebih memilih Ptolemy Philadelphus, adik dari Kerauno. Ptolemy Kerauno akhirnya memutuskan untuk pergi ke Makedonia dan menggantikan raja Makedonia sebelumnya yaitu Lysimachus. Tapi naas setelah berhasil menjadi raja Makedonia ia terbunuh ketika berkampanye melawan suku nomaden dan barbar Galia. Ini menyebabkan kekosongan di tahta Makedonia.
Pada 278 SM, Pyrrhus akhirnya menerima dua penawaran tahta kekuasaan secara bersamaan. Kota-kota Yunani di Sisilia memintanya untuk datang dan mengusir Kartago sekaligus dengan Romawi, yang adalah salah satu dari dua kekuatan besar Mediterania Barat dan pada saat yang sama pula ketika Pyrrhus mendapat tawaran di Sisilia, para Aristokrat Makedonia memintanya untuk memimpin Kerajaan Makedonia.
Aristokrat itu meminta Pyrrhus untuk naik takhta Makedonia. Tetapi Pyrrhus memutuskan untuk memimpin Sisilia karena dia mendapatkan kesempatan yang lebih besar dan tidak mempunyai pesaing kuat di takhta barunya, setelah itu dia segera memindahkan pasukannya ke sana.
Oke sampai disini dulu pembahasannya, part selanjutnya akan membahas perang Pyrrhus dengan Kartago dan Romawi di Sicily.
Lanjut ke part 3 ya guys😉
Sumber :
Bagooss
BalasHapusTerima Kasih :)
HapusMantap broo
BalasHapusTerima Kasih :)
Hapus[Saran]
BalasHapusLebih dirapikan lagi penataan paragrafnya
Terima Kasih atas sarannya, akan diusahakan untuk menjadi lebih baik kedepannya.
HapusGuud
BalasHapusTerima Kasih :)
HapusOkkk
BalasHapus