Sejarah Kecerdikan Pyrrhus dari Epirus Part 2

Selamat siang, di kesempatan kali ini saya akan melanjutkan part kedua dari postingan kemarin, yaitu akan menjelaskan tentang bagaimana Pyrrhus berhasil membuat militer Romawi kewalahan. Tanpa basa-basi lagi, mari kita mulai.

Pyrrhus oleh Catalon : Wikipedia

Pyrrhus membangun reputasinya sebagai komandan besar, bukan melalui intrik rumit dari Perang Diadokhoi akan tetapi melalui kampanye militer dan kemenangannya melawan kekuatan yang baru lahir di Barat Mediterania dan semakin kuat yaitu Republik Romawi. Kedua negara akan masuk kedalam konflik karena rencana ambisius dan ekspansionis mereka. Dari pihak Epirus ada raja muda yang tangguh yaitu Pyrrhus yang baru saja mengukuhkan kekuatannya di daratan Balkan dan Yunani, dan satu lagi adalah negara berbentuk republik bernama Romawi yang baru saja mengukuhkan kekuatannya di Italia tengah.

Pyrrhus berambisi membangun sebuah kerajaan yang mencakup Magna Graecia dan bekas koloni Yunani kuno yang telah menyebar ke seluruh Sisilia dan Italia selatan. Ini bertentangan dengan ambisi Romawi yang ingin melindungi Semenanjung Italia dari pengaruh asing.
Sementara itu, istri Pyrrhus, Antigone, telah meninggal, dan Pyrrhus menikah lagi dengan tiga wanita lain.  Pengantin pertamanya adalah seorang wanita Yunani bernama Lanassa, dan mas kawinnya terdiri dari pulau Leucas dan Corcyra (Corfu modern).  Dia adalah putri Agathocles, raja Syracuse di Sisilia.

Pyrrhus juga menikah dengan seorang putri raja bernama Audoleon dari Paeones (utara Makedonia), dan Bircenna, putri pemimpin kaum Illyria, Bardyllis.  Melalui ikatan pernikahan ini, Epirus kini berdamai dengan semua tetangganya - termasuk Makedonia yang kuat, di mana raja baru Demetrius seorang mantan musuh sekaligus teman lama-nya menikah dengan saudara perempuan Pyrrhus.

Sedangkan itu, kota koloni Sparta yaitu Tarentum, di Italia selatan, berselisih dengan Roma karena melanggar perjanjian yang menetapkan bahwa Roma tidak akan mengirim kapal perang ke Teluk Tarentine.  Pada 282 SM, Romawi memasang garnisun di kota-kota Yunani Thurii (di ujung barat Teluk Tarentine), Locri, dan Rhegium, dan mengirim kapal perang ke Thurii.  Meskipun ini dirancang sebagai tindakan terhadap orang-orang Italia Lucania, Tarenta menjadi gugup dan menyerang orang-orang Romawi di Thurii, mengusir garnisun Romawi dari kota dan menenggelamkan beberapa kapal perang Romawi.  Tarentum sekarang dihadapkan dengan serangan Romawi dan tentunya kekalahan, kecuali mereka bisa meminta bantuan kekuatan yang lebih besar.

Kota Kota Hellenik di Italia

Romawi sudah terlalu berkuasa di semenanjung Italia dan ditambah dengan kekuatan yang besar, mereka siap menaklukkan seluruh kota Yunani di Magna Graecia. Keluarga Tarentin lalu meminta bantuan raja Epirus yaitu Pyrrhus untuk memimpin perang mereka melawan invasi Romawi.

Kota itu berada di bawah serangan Romawi dan karena itu Pyrrhus menyeberangi Laut Adriatik dengan pasukannya yang terdiri dari 25.000 infantri pada 280 SM.  Membawa 20 gajah perang dan 3.000 pasukan kavaleri. Pyrrhus yang unggul dalam dari segi inovasi dan mematikannya infantry Phalanx dengan mudah memenangkan kemenangan melawan Consul Romawi di Heraclea pada 280 SM dan Ausculum pada 279 SM.
.
Jalur Kampanye militer Pyrrhus

Sementara itu di Mesir, Ptolemy Keraunos yang sebenarnya adalah pangeran tertua di Mesir dibatalkan menjadi penerus kerajaan karena ayahnya, Ptolemy I Soter lebih memilih Ptolemy Philadelphus, adik dari Kerauno. Ptolemy Kerauno akhirnya memutuskan untuk pergi ke Makedonia dan menggantikan raja Makedonia sebelumnya yaitu Lysimachus. Tapi naas setelah berhasil menjadi raja Makedonia ia terbunuh ketika berkampanye melawan suku nomaden dan barbar Galia. Ini menyebabkan kekosongan di tahta Makedonia.

Pada 278 SM, Pyrrhus akhirnya menerima dua penawaran tahta kekuasaan secara bersamaan.  Kota-kota Yunani di Sisilia memintanya untuk datang dan mengusir Kartago sekaligus dengan Romawi, yang adalah salah satu dari dua kekuatan besar Mediterania Barat dan pada saat yang sama pula ketika Pyrrhus mendapat tawaran di Sisilia, para Aristokrat Makedonia memintanya untuk memimpin Kerajaan Makedonia.
Aristokrat itu meminta Pyrrhus untuk naik takhta Makedonia.  Tetapi Pyrrhus memutuskan untuk memimpin Sisilia karena dia mendapatkan kesempatan yang lebih besar dan tidak mempunyai pesaing kuat di takhta barunya, setelah itu dia segera memindahkan pasukannya ke sana.

Oke sampai disini dulu pembahasannya, part selanjutnya akan membahas perang Pyrrhus dengan Kartago dan Romawi di Sicily.

Lanjut ke part 3 ya guys😉

Sumber :

Komentar

Posting Komentar

Popular Posts

Bagus Namun Harus Ditunda! Berikut ini Anime yang Bagus Namun Tertunda Akibat Virus Covid-19

Perkenalan